Tuesday, March 17, 2015

BAHAN KMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI




Bahan Kimia dalam Kehidupan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.

A. Bahan Kimia yang Ada di Rumah
Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur dengan dua atau lebih zat lainnya. Seperti telah kamu pelajari di kelas VII, campuran suatu zat akan tetap mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek dari zat-zat yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat masing-masing zat bergantung pada kandungan zat dalam bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada bab ini hanya akan dibahas beberapa kelompok bahan kimia saja. Bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah: 1. pembersih; 2. pemutih pakaian; 3. pewangi; 4. pestisida; 5. zat aditif makanan; 6. zat adiktif; dan 7. zat psikotropika.

1. Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen, seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1. Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga
2. Pemutih Pakaian
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya (lihat Gambar 8.3) dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai
pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Bahan pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan, seperti pada Gambar 8.4. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet). Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk berupa parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. Gambar 8.5 merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk. b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat. c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk. d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan. e. Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet. f. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
D.  Kedudukan Ilmu Kimia diantara Ilmu-Ilmu Lainnya.

1        Peranan Ilmu Kimia dalam Ilmu Kedokteran, Pertanian, Geologi, Biologi, Komputasi dan Hukum.
1                                  i.          Kedokteran
Bidang kedokteran sangat memerlukan ilmu kimia.misalnya pada pemberian obat pada pasien, dipelajari bagaimana obat diserap oleh tubuh, bagaiamana reaksi obat dan obat apa yang cocok bagi pasien. Untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien, dilakukan tes drh atau urine.
2                                  ii.        Pertanian
Untuk menghasilkan produk pertanian secara optimal, dibutuhkan bibit unggul dan pupuk. Ilmu kimia diperlukan untuk membuat bibit unggul, menentukan keasaman dan kebasaan tanah, menentukan unsur-unsur hara dalam tanah, serta menentukan jenis pupuk yang digunakan.
3                                iii.        Geologi
Untuk menentukan unsur apa saja yang ada dalam batuan dan berupa besar kadarnya, diperlukan ilmu kimia. Misalnya, untuk melakukan penambangan pada suatu daerah, terlebih dahulu dilakukan studi geologi.
4                                iv.        Biologi
Ilmu kimia sangat penting dalam biologi.midsalnya untuk mempelajari sel, metabolisme sel, enzim, hormon, fotosintesis dan lain-lain diperlukan ilmu kimia.
5                                  v.        Komputasi
Seperti yang pernah kita ketahui salah satru komponen perangkat keras(Hardware) komputer adalah microchip. Microchip tersebut dari silikon yang tentu saja diperlukan ilmu kimia untuk membuatnya.Selain itu,bagian paling luar komputer adalah plastik.Plastik adalah hasil industri kimia.
6                                  vi.      Hukum
Ilmu kimia juga sangat penting di dalam bidang hukum,yaitu dalam pembuktian suatu kasus hukum.Contohnya,seseorang mencampur minyak tanah ke bensin lalu diperdagangkan.
Di Amerika,kadar alkohol pengendara diuji dengan memasukan suatu alat ke mulut pengendara untuk melakukan analisis napas Alkohol dapat berekaksi dalam alat sehingga ion dikromat yang berwarna jingga berubah menjadi hijau.Reaksi tersebut sebagaidasar untuk menentukan kadar alkohol dalam darah.
2.     Peranan Ilmu Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Sosial.
7        Masalah Ekonomi dan Dunia Usaha
Ilmu kimia sangat berperan penting dalam menyelesaikan masalah ekonomi dan dunia usaha.Untuk memenuhi permintaan bahan makanan dan keperluan rumah tangga yang lain,ilmu kimia begitu berperan.Ekspor buah-buahan ke mancanegara dapat di kemas atau diawetkan dalam kaleng dengan produk kimia.
Para investor dalam dan luar negeri berlomba menanamkan modalnya dalam bidang industri kimia seperti,plastik,sabun,detergen,sampo,dll. Indonesia termasuk salah satu negara pengekspor minyak bumi dan gas alam.
b.   Fotografi dan Seni
Dalam bidang fotografi,industri kimia menghasilkan senyawa perak yang akan digunakan untuk membuat film foto dan kertas foto karena perak yang menghitamkan filmdan kertas foto.
Dalam dunia seni,industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan.
c.   Lingkungan.
Ilmu kimia sangat diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan.Air sungai yang tercemar dapat dianalisis dengan mendektesi zat pencemar apa saja yang ada di dalamnya dan seberapa tinggi tingkat pencemarannya diukur dengan memakai ilmu kimia.
PERANAN ILMU KIMIA
DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH GLOBAL

Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia. Seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup, kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain ataupun untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
1. Bahan bakar
Saat ini bahan bakar dunia berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa juran tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif untuk mengatasi energi krisis tersebut, dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alcohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang terbatas.
2. Tekhnologi biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak kotoran ternak juga merusak pemandangan didesa bahkan dapat menadi sumber penularan penyakit dengan teknologi biogas permasalahan tersebut dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan atau ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.
3. Program langit biru
Program langit biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan populasi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara, emisi gas buang tersebut misalnya karbon monoksida (Co, Idrokarbon, nitrogen oksida, sulfur dioksida, timah hitam (PB dan debu).

Jenis dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberap faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin, dan perawatan kendaraan tersebut.
Saat ini sarana transportasi masih memanfaatkan energi yang berupa bahan bakar minyak seperti bensi, minyak solar, minyak bahan AVTUR (Aviation Turbingas), dan AVGAS (Aviation Gasoil), yang mengandung zat pencemar, untuk mengurangi pencemaran tersebut, perlu dicarikan energi alternatif tersebut adalah LPG (Likuit Petrioleum Gas) dan CNG (Compresset Natural Gas). Bahan bakar tersebut mempunyai koefisien emisi (emisi yang dikeluarkan berjumlah bahan bakar yang dibutuhkan (lebih kecil dibandingkan dengan bensin atau minyak solar.
Perkembangan teknologi ilmu kimia, selain sangat menguntungkan membawa efek negative, baik disbanding lingkungan maupun bagi umat manusia itu sendiri. Salah satu pencemaran lingkungan adalah terjadinya penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon tersebut diakibatkan oleh CFC (Senyawa Chlofofluro Carbon) yaitu senyawa yang terdapat dalam hair sproys, pendingin es dan semprotan insektisida. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi terhadap sinar ultra violet dari matahari yang mengakibatkan bumi semakin panas. Dampaknya terhadap kesehatan dapat mengakibatkan katarak, kanker kulit dan melemahnya sistem kekebalan. Apalagi kita kurang informasi tentang bahan kimia, maka dapat membahayakan kehidupan baik hewan, tumbuh-tumbuhan maupun manusia. Jadi kita selalu mengkaji dan melakukan penelitian untuk menggunakan bahan-bahan yang mensejahterakan manusia, namun ramah lingkungan. Nah itulah gunanya anda mempelajari ilmu kimia. Beberapa contoh bahan kimia yang dapat menimbulkan masalah, seperti pembasmian serangga.

No comments:

Post a Comment