Bahan Kimia dalam Kehidupan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia
sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan
cara membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan
lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat,
kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat
sehari-hari.
A. Bahan Kimia yang Ada di Rumah
Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita
sehari-hari kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur dengan
dua atau lebih zat lainnya. Seperti telah kamu pelajari di kelas VII, campuran
suatu zat akan tetap mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu,
suatu bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek dari zat-zat
yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat masing-masing zat bergantung pada
kandungan zat dalam bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada bab ini hanya akan dibahas beberapa
kelompok bahan kimia saja. Bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah: 1.
pembersih; 2. pemutih pakaian; 3. pewangi; 4. pestisida; 5. zat aditif makanan;
6. zat adiktif; dan 7. zat psikotropika.
1. Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal
berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen, seperti
ditunjukkan pada Gambar 8.1. Sabun dan detergen dapat menjadikan lemak dan
minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur.
Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian
yang suka air (hidrofilik) sehingga
2. Pemutih Pakaian
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk
larutannya (lihat Gambar 8.3) dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau
noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau
detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan
aktif natrium hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai
pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan
untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di
pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk.
Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian
sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini
harus sesuai petunjuk.
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat
kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan
pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Bahan pewangi alami yang sudah kita
kenal di antaranya diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu
cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi sintetik
biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau parfum dalam kemasan, seperti pada
Gambar 8.4. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di
pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol untuk pewangi yang
berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain alkohol,
masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam
pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai
propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan
tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke
udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu
lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi
tinggi, seperti sinar ultra violet). Untuk itu, kita harus selektif ketika
membeli produk berupa parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat
mencemari lingkungan.
4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali
dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman
sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua
jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi
tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan
nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan
menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan
ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah
serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti
nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin,
basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. Gambar 8.5
merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk. b. Fungisida,
yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur
atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar
daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga
oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada
umumnya, tanaman yang sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh
karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih sehat.
Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus
CVPD yang menyerang tanaman jeruk. d. Rodentisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus.
Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh
binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan. e. Nematisida,
yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda).
Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena
pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah
ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida
jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet. f. Herbisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat
dan pentaklorofenol.
D. Kedudukan Ilmu Kimia diantara Ilmu-Ilmu
Lainnya.
1
Peranan
Ilmu Kimia dalam Ilmu Kedokteran, Pertanian, Geologi, Biologi, Komputasi dan
Hukum.
1
i. Kedokteran
Bidang kedokteran sangat memerlukan ilmu
kimia.misalnya pada pemberian obat pada pasien, dipelajari bagaimana obat
diserap oleh tubuh, bagaiamana reaksi obat dan obat apa yang cocok bagi pasien.
Untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien, dilakukan tes drh atau urine.
2
ii. Pertanian
Untuk menghasilkan produk pertanian secara
optimal, dibutuhkan bibit unggul dan pupuk. Ilmu kimia diperlukan untuk membuat
bibit unggul, menentukan keasaman dan kebasaan tanah, menentukan unsur-unsur
hara dalam tanah, serta menentukan jenis pupuk yang digunakan.
3
iii.
Geologi
Untuk menentukan unsur apa saja yang ada
dalam batuan dan berupa besar kadarnya, diperlukan ilmu kimia. Misalnya, untuk
melakukan penambangan pada suatu daerah, terlebih dahulu dilakukan studi
geologi.
4
iv. Biologi
Ilmu kimia sangat penting dalam
biologi.midsalnya untuk mempelajari sel, metabolisme sel, enzim, hormon,
fotosintesis dan lain-lain diperlukan ilmu kimia.
5
v. Komputasi
Seperti yang pernah kita ketahui salah satru
komponen perangkat keras(Hardware) komputer adalah microchip. Microchip
tersebut dari silikon yang tentu saja diperlukan ilmu kimia untuk
membuatnya.Selain itu,bagian paling luar komputer adalah plastik.Plastik adalah
hasil industri kimia.
6
vi. Hukum
Ilmu kimia juga sangat penting di dalam
bidang hukum,yaitu dalam pembuktian suatu kasus hukum.Contohnya,seseorang
mencampur minyak tanah ke bensin lalu diperdagangkan.
Di Amerika,kadar alkohol pengendara diuji
dengan memasukan suatu alat ke mulut pengendara untuk melakukan analisis napas
Alkohol dapat berekaksi dalam alat sehingga ion dikromat yang berwarna jingga
berubah menjadi hijau.Reaksi tersebut sebagaidasar untuk menentukan kadar
alkohol dalam darah.
2.
Peranan Ilmu Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Sosial.
7
Masalah
Ekonomi dan Dunia Usaha
Ilmu kimia sangat berperan penting dalam
menyelesaikan masalah ekonomi dan dunia usaha.Untuk memenuhi permintaan bahan
makanan dan keperluan rumah tangga yang lain,ilmu kimia begitu berperan.Ekspor
buah-buahan ke mancanegara dapat di kemas atau diawetkan dalam kaleng dengan
produk kimia.
Para investor dalam dan luar negeri berlomba
menanamkan modalnya dalam bidang industri kimia
seperti,plastik,sabun,detergen,sampo,dll. Indonesia termasuk salah satu negara
pengekspor minyak bumi dan gas alam.
b.
Fotografi dan Seni
Dalam bidang fotografi,industri kimia
menghasilkan senyawa perak yang akan digunakan untuk membuat film foto dan
kertas foto karena perak yang menghitamkan filmdan kertas foto.
Dalam dunia seni,industri kimia menghasilkan
cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan.
c.
Lingkungan.
Ilmu kimia sangat diperlukan untuk mengatasi
masalah lingkungan.Air sungai yang tercemar dapat dianalisis dengan mendektesi
zat pencemar apa saja yang ada di dalamnya dan seberapa tinggi tingkat
pencemarannya diukur dengan memakai ilmu kimia.
PERANAN ILMU KIMIA
DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH GLOBAL
Ilmu
kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia. Seperti yang menyangkut masalah dalam bidang
lingkungan hidup, kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain ataupun untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Sebagai
contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
1. Bahan bakar
Saat ini bahan bakar dunia berupa minyak bumi, batu bara, gas
alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa
juran tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat
mencari sumber energi alternatif untuk mengatasi energi krisis tersebut, dalam
hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya
alcohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang
terbatas.
2. Tekhnologi biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah
lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak
enak kotoran ternak juga merusak pemandangan didesa bahkan dapat menadi sumber penularan
penyakit dengan teknologi biogas permasalahan tersebut dapat diatasi, dimana
kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas
menggunakan bahan baku kotoran hewan atau ternak yang dibubur halus menjadi
butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan
sebagai sumber energi misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.
3. Program langit biru
Program langit biru artinya program yang bertujuan untuk
meminimalisasikan populasi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara
tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan
energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara, emisi gas
buang tersebut misalnya karbon monoksida (Co, Idrokarbon, nitrogen oksida,
sulfur dioksida, timah hitam (PB dan debu).
Jenis dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberap
faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin, dan
perawatan kendaraan tersebut.
Saat ini sarana transportasi masih memanfaatkan energi yang
berupa bahan bakar minyak seperti bensi, minyak solar, minyak bahan AVTUR
(Aviation Turbingas), dan AVGAS (Aviation Gasoil), yang mengandung zat
pencemar, untuk mengurangi pencemaran tersebut, perlu dicarikan energi
alternatif tersebut adalah LPG (Likuit Petrioleum Gas) dan CNG (Compresset
Natural Gas). Bahan bakar tersebut mempunyai koefisien emisi (emisi yang
dikeluarkan berjumlah bahan bakar yang dibutuhkan (lebih kecil dibandingkan
dengan bensin atau minyak solar.
Perkembangan teknologi ilmu kimia, selain sangat
menguntungkan membawa efek negative, baik disbanding lingkungan maupun bagi
umat manusia itu sendiri. Salah satu pencemaran lingkungan adalah terjadinya
penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon tersebut diakibatkan oleh CFC
(Senyawa Chlofofluro Carbon) yaitu senyawa yang terdapat dalam hair sproys,
pendingin es dan semprotan insektisida. Lapisan ozon berfungsi sebagai
pelindung bumi terhadap sinar ultra violet dari matahari yang mengakibatkan
bumi semakin panas. Dampaknya terhadap kesehatan dapat mengakibatkan katarak,
kanker kulit dan melemahnya sistem kekebalan. Apalagi kita kurang informasi
tentang bahan kimia, maka dapat membahayakan kehidupan baik hewan,
tumbuh-tumbuhan maupun manusia. Jadi kita selalu mengkaji dan melakukan
penelitian untuk menggunakan bahan-bahan yang mensejahterakan manusia, namun
ramah lingkungan. Nah itulah gunanya anda mempelajari ilmu kimia. Beberapa
contoh bahan kimia yang dapat menimbulkan masalah, seperti pembasmian serangga.
No comments:
Post a Comment